Jumat, Maret 19, 2010

My Beloved Wife

Empat tahun yang lalu, kecelakaan telah merenggut orang yang kukasihi,
sering aku bertanya-tanya, bagaimana keadaan istri saya sekarang di alam
surgawi,
baik-baik sajakah? Dia pasti sangat sedih karena sudah meninggalkan sorang
suami yang tidak mampu mengurus rumah dan seorang anak yang masih begitu
kecil.
Begitulah yang kurasakan, karena selama ini saya merasa bahwa saya telah
gagal, tidak bisa memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anak saya, dan gagal
untuk
menjadi ayah dan ibu untuk anak saya.

Pada suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja, aku harus segera
berangkat ke kantor, anak saya masih tertidur. Ohhh... aku harus menyediakan
makan
untuknya.

Karena masih ada sisa nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan.
Setelah memberitahu anak saya yang masih mengantuk, kemudian aku bergegas
berangkat
ke tempat kerja.

Peran ganda yang kujalani, membuat energiku benar-benar terkuras. Suatu hari
ketika aku pulang kerja aku merasa sangat lelah, setelah bekerja sepanjang
hari. Hanya sekilas aku memeluk dan mencium anakku, saya langsung masuk ke
kamar tidur, dan melewatkan makan malam. Namun, ketika aku merebahkan badan
ke tempat tidur dengan maksud untuk tidur sejenak menghilangkan kepenatan,
tiba-tiba saya merasa ada sesuatu yang pecah dan tumpah seperti cairan
hangat!
Aku membuka selimut dan..... di sanalah sumber 'masalah'nya ... sebuah
mangkuk yang pecah dengan mie instan yang berantakan di seprai dan selimut!

Oh...Tuhan! Aku begitu marah, aku mengambil gantungan pakaian, dan langsung
menghujani anak saya yang sedang gembira bermain dengan main anny a, dengan
pukulan-pukulan! Dia hanya menangis, sedikitpun tidak meminta belas kasihan,
dia hanya memberi penjelasan singkat:

"Dad, tadi aku merasa lapar dan tidak ada lagi sisa nasi. Tapi ayah belum
pulang, jadi aku ingin memasak mie instan. Aku ingat, ayah pernah mengatakan
untuk tidak menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa ada orang dewasa di
sekitar, maka aku menyalakan mesin air minum ini dan menggunakan air panas
untuk memasak mie. Satu untuk ayah dan yang satu lagi untuk saya .. Karena
aku takut mie'nya akan menjadi dingin, jadi aku menyimp anny a di bawah
selimut
supaya tetap hangat sampai ayah pulang. Tapi aku lupa untuk mengingatkan
ayah karena aku sedang bermain dengan mainan saya ... Saya minta maaf Dad
...
"

Seketika, air mata mulai mengalir di pipiku ... tetapi, saya tidak ingin
anak saya melihat ayahnya menangis maka aku berlari ke kamar mandi dan
menangis
dengan menyalakan shower di kamar mandi untuk menutupi suara tangis saya.
Setelah beberapa lama, aku hampiri anak saya, memeluknya dengan erat dan
memberikan
obat kepadanya atas luka bekas pukulan dipantatnya, lalu aku membujuknya
untuk tidur. Kemudian aku membersihkan kotoran tumpahan mie di tempat tidur.

Ketika semuanya sudah selesai dan lewat tengah malam, aku melewati kamar
anakku, dan melihat anakku masih menangis, bukan karena rasa sakit di
pantatnya,
tapi karena dia sedang melihat foto mommy yang dikasihinya.

Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, saya mencoba, dalam periode ini,
untuk memusatkan perhatian dengan memberinya kasih sayang seorang ayah dan
juga
kasih sayang seorang ibu, serta memperhatikan semua kebutuh anny a. Tanpa
terasa, anakku sudah berumur tujuh tahun, dan akan lulus dari Taman
Kanak-kanak.
Untungnya, insiden yang terjadi tidak meninggalkan kenangan buruk di masa
kecilnya dan dia sudah tumbuh dewasa dengan bahagia.

Namun... belum lama, aku sudah memukul anakku lagi, saya benar-benar
menyesal....

Guru Taman Kanak-kanaknya memanggilku dan memberitahukan bahwa anak saya
absen dari sekolah. Aku pulang kerumah lebih awal dari kantor, aku berharap
dia
bisa menjelaskan. Tapi ia tidak ada dirumah, aku pergi mencari di sekitar
rumah kami, memangil-manggil namanya dan akhirnya menemukan dirinya di
sebuah
toko alat tulis, sedang bermain komputer game dengan gembira. Aku marah,
membawanya pulang dan menghujaninya dengan pukulan-pukulan. Dia diam saja
lalu
mengatakan, "Aku minta maaf, Dad".

Selang beberapa lama aku selidiki, ternyata ia absen dari acara "pertunjukan
bakat" yang diadakan oleh sekolah, karena yg diundang adalah siswa dengan
ibunya. Dan itulah alasan ketidakhadir anny a karena ia tidak punya
ibu......

Beberapa hari setelah penghukuman dengan pukulan rotan, anakku pulang ke
rumah memberitahu saya, bahwa disekolahnya mulai diajarkan cara membaca dan
menulis.
Sejak saat itu, anakku lebih banyak mengurung diri di kamarnya untuk
berlatih menulis, yang saya yakin, jika istri saya masih ada dan melihatnya
ia akan
merasa bangga, tentu saja dia membuat saya bangga juga!

Waktu berlalu dengan begitu cepat, satu tahun telah lewat. Saat ini musim
dingin, dan hari Natal telah tiba. Semangat Natal ada dimana-mana juga di
hati
setiap orang yg lalu lalang... Lagu-lagu Natal terdengar diseluruh pelosok
jalan .... tapi astaga, anakku membuat masalah lagi. Ketika aku sedang
menyelasaikan
pekerjaan di hari-hari terakhir kerja, tiba-tiba kantor pos menelpon. Karena
pengiriman surat sedang mengalami puncaknya, tukang pos juga sedang
sibuk-sibuknya,
suasana hati mereka pun jadi kurang bagus.

Mereka menelpon saya dengan marah-marah, untuk memberitahu bahwa anak saya
telah mengirim beberapa surat tanpa alamat. Walaupun saya sudah berjanji
untuk
tidak pernah memukul anak saya lagi, tetapi saya tidak bisa menahan diri
untuk tidak memukulnya lagi, karena saya merasa bahwa anak ini sudah
benar-benar
keterlaluan. . Tapi sekali lagi, seperti sebelumnya, dia meminta maaf :
"Maaf, Dad". Tidak ada tambahan satu kata pun untuk menjelaskan alas anny a
melakukan
itu.

Setelah itu saya pergi ke kantor pos untuk mengambil surat-surat tanpa
alamat tersebut lalu pulang. Sesampai di rumah, dengan marah saya mendorong
anak
saya ke sudut mempertanyakan kepadanya, perbuatan konyol apalagi ini? Apa
yang ada dikepalanya?

Jawab anny a, di tengah isak-tangisnya, adalah : "Surat-surat itu untuk
mommy.....".

Tiba-tiba mataku berkaca-kaca. .... tapi aku mencoba mengendalikan emosi dan
terus bertanya kepadanya: "Tapi kenapa kamu memposkan begitu banyak
surat-surat,
pada waktu yg sama?"

Jawaban anakku itu : "Aku telah menulis surat buat mommy untuk waktu yang
lama, tapi setiap kali aku mau menjangkau kotak pos itu, terlalu tinggi
bagiku,
sehingga aku tidak dapat memposkan surat-suratku. Tapi baru-baru ini, ketika
aku kembali ke kotak pos, aku bisa mencapai kotak itu dan aku mengirimk anny
a sekaligus".

Setelah mendengar penjelas anny a ini, aku kehilangan kata-kata, aku
bingung, tidak tahu apa yang harus aku lakukan, dan apa yang harus aku
katakan ....

Aku bilang pada anakku, "Nak, mommy sudah berada di surga, jadi untuk
selanjutnya, jika kamu hendak menuliskan sesuatu untuk mommy, cukup dengan
membakar
surat tersebut maka surat akan sampai kepada mommy. Setelah mendengar hal
ini, anakku jadi lebih tenang, dan segera setelah itu, ia bisa tidur dengan
nyenyak.
Saya berjanji akan membakar surat-surat atas namanya, jadi saya membawa
surat-surat tersebut ke luar, tapi.... saya jadi penasaran untuk tidak
membuka
surat tersebut sebelum mereka berubah menjadi abu.

Dan salah satu dari isi surat-suratnya membuat hati saya hancur......

'Mommy sayang',

Saya sangat merindukanmu! Hari ini, ada sebuah acara 'Pertunjukan Bakat' di
sekolah, dan mengundang semua ibu untuk hadir di pertunjukan tersebut.. Tapi
kamu tidak ada, jadi saya tidak ingin menghadirinya juga. Aku tidak
memberitahu ayah tentang hal ini karena aku takut ayah akan mulai menangis
dan merindukanmu
lagi.

Saat itu untuk menyembunyikan kesedihan, aku duduk di depan komputer dan
mulai bermain game di salah satu toko. Ayah keliling-keliling mencari saya,
setelah
menemukanku ayah marah, dan aku hanya bisa diam, ayah memukul aku, tetapi
aku tidak menceritakan alasan yang sebenarnya.

Mommy, setiap hari saya melihat ayah merindukanmu, setiap kali dia teringat
padamu, ia begitu sedih dan sering bersembunyi dan menangis di kamarnya.
Saya
pikir kita berdua amat sangat merindukanmu. Terlalu berat untuk kita berdua,
saya rasa. Tapi mom, aku mulai melupakan wajahmu. Bisakah mommy muncul dalam
mimpiku sehingga saya dapat melihat wajahmu dan ingat anda? Temanku bilang
jika kau tertidur dengan foto orang yang kamu rindukan, maka kamu akan
melihat
orang tersebut dalam mimpimu. Tapi mommy, mengapa engkau tak pernah muncul?

Setelah membaca surat itu, tangisku tidak bisa berhenti karena saya tidak
pernah bisa menggantikan kesenjangan yang tak dapat digantikan semenjak
ditinggalkan
oleh istri saya ....

Untuk para suami, yang telah dianugerahi seorang istri yang baik, yang penuh
kasih terhadap anak-anakmu selalu berterima-kasihlah setiap hari padanya.
Dia telah rela menghabiskan sisa umurnya untuk menemani hidupmu, membantumu,
mendukungmu, memanjakanmu dan selalu setia menunggumu, menjaga dan
menyayangi
dirimu dan anak-anakmu.

Hargailah keberadaannya, kasihilah dan cintailah dia sepanjang hidupmu
dengan segala kekurangan dan kelebih anny a, karena apabila engkau telah
kehilangan
dia, tidak ada emas permata, intan berlian yg bisa menggantikan posisinya.

PEACE & LOVE

Tidak Ada Yang Sempurna

TIDAK ADA YANG SEMPURNA

Kisah seorang istri dari pasangan muda yang baru hidup bersama 1 tahun. Suatu malam, ketika sang suami sudah tertidur lelap disampingnya, sang istri masih terjaga. Ditatapnya wajah suaminya, dan sang istri hanya bisa menggerutu dalam hati, melihat sosok si suami yang sebenarnya jauh dari idaman. Apalagi ketika sang suami mulai mendengkur cukup keras. Akhirnya dia menutup wajah dengan bantal dan mencoba tidur dengan segala kegalauan hati.

Namun belum lama terlelap dengan nyenyak, sang istri harus terbangun, karena kaki sang suami menyenggol kakinya. Memang seringkali sang suami banyak gerak tidurnya, dan ini yang kesekiankalinya terjadi kejadian yang sama. Sang istri pun kaget, dan tanpa sadar untuk pertama kalinya agak membentak pada sang suami. Sang suami pun terbangun dan langsung meminta maaf.

Dengan sabarnya membujuk Sang istri untuk tenang. Setelah beberapa saat, akhirnya sang istri mulai mereda emosinya, kemudian dia bertanya untuk sebuah pertanyaan yang akhir-akhir ini mengganjal dalam fikirnya, “MENGAPA KAU MENIKAHIKU, MAS?”
Sang suamipun menghela nafas, tersenyum dan menjawab, “Sebetulnya, memang kamu bukan wanita tipe idamanku, sayangku... tapi dari sekian waktu yang telah kita lewati bersama dulu, aku telah memilih untuk menjadikanmu pasangan hidup. Yang akan selalu kuperhatikan, kusayangi , dan kucintai untuk selamanya. Aku sadar, kalau aku selalu mencari sosok idaman, mungkin akan kudapatkan, tapi mungkin juga aku hanya akan selalu mencari dan mencarinya hingga Tuhan memanggilku, karena bisa jadi aku takkan pernah punya kesempatan bertemu dengan sosok idamanku itu atau malah dia akan menghindar untuk mencari idamannya juga. Jadi, kapan waktuku untuk membina keluarga?? Untuk menyayangi dan disayangi seseorang?”
Terhenyak sang istri mendengarnya, suatu penjelasan yang sederhana dan jauh dari egois. Sang istri tiba-tiba merasa sangat bersyukur telah “diberi kesempatan” untuk berkeluarga dan rasa cinta pada sang suami yang sempat ia pertanyakan sendiri, tiba-tiba tumbuh begitu dahsyat disertai sebuah kekaguman yang luar biasa. hingga air mata haru pun tak terasa menetes.

Mulai saat itu, tak pernah lagi sang istri mengingat-ingat sosok idamannya, sosok itu telah dia kubur dalam-dalam, dan dia mulai dapat menerima suaminya dengan segala kekurangan yang ada dan rasa syukur pun menjadi pengingat senyumnya di setiap waktu.

“Pasangan hidup kita adalah memang yang terbaik. Tak perlu menghabiskan waktu dan energi untuk selalu memikirkan kekurangannya yang ada, karena tidak akan pernah kau dapatkan pasangan yang SEMPURNA sesuai dengan keinginanmu. Bila ingin suatu cinta lebih indah, bahagia dan abadi, berikan hatimu, untuk mengisi yang kurang dan mengurangi yang berlebihan atas apa yang ada pada diri kalian berdua.."
Berikan juga waktumu untuk pasanganmu ...
Agar pasanganmu merasakan bahwa kamu selalu ada untuknya.

Tidak Ada Yang Sempurna

TIDAK ADA YANG SEMPURNA

Kisah seorang istri dari pasangan muda yang baru hidup bersama 1 tahun. Suatu malam, ketika sang suami sudah tertidur lelap disampingnya, sang istri masih terjaga. Ditatapnya wajah suaminya, dan sang istri hanya bisa menggerutu dalam hati, melihat sosok si suami yang sebenarnya jauh dari idaman. Apalagi ketika sang suami mulai mendengkur cukup keras. Akhirnya dia menutup wajah dengan bantal dan mencoba tidur dengan segala kegalauan hati.

Namun belum lama terlelap dengan nyenyak, sang istri harus terbangun, karena kaki sang suami menyenggol kakinya. Memang seringkali sang suami banyak gerak tidurnya, dan ini yang kesekiankalinya terjadi kejadian yang sama. Sang istri pun kaget, dan tanpa sadar untuk pertama kalinya agak membentak pada sang suami. Sang suami pun terbangun dan langsung meminta maaf.

Dengan sabarnya membujuk Sang istri untuk tenang. Setelah beberapa saat, akhirnya sang istri mulai mereda emosinya, kemudian dia bertanya untuk sebuah pertanyaan yang akhir-akhir ini mengganjal dalam fikirnya, “MENGAPA KAU MENIKAHIKU, MAS?”
Sang suamipun menghela nafas, tersenyum dan menjawab, “Sebetulnya, memang kamu bukan wanita tipe idamanku, sayangku... tapi dari sekian waktu yang telah kita lewati bersama dulu, aku telah memilih untuk menjadikanmu pasangan hidup. Yang akan selalu kuperhatikan, kusayangi , dan kucintai untuk selamanya. Aku sadar, kalau aku selalu mencari sosok idaman, mungkin akan kudapatkan, tapi mungkin juga aku hanya akan selalu mencari dan mencarinya hingga Tuhan memanggilku, karena bisa jadi aku takkan pernah punya kesempatan bertemu dengan sosok idamanku itu atau malah dia akan menghindar untuk mencari idamannya juga. Jadi, kapan waktuku untuk membina keluarga?? Untuk menyayangi dan disayangi seseorang?”
Terhenyak sang istri mendengarnya, suatu penjelasan yang sederhana dan jauh dari egois. Sang istri tiba-tiba merasa sangat bersyukur telah “diberi kesempatan” untuk berkeluarga dan rasa cinta pada sang suami yang sempat ia pertanyakan sendiri, tiba-tiba tumbuh begitu dahsyat disertai sebuah kekaguman yang luar biasa. hingga air mata haru pun tak terasa menetes.

Mulai saat itu, tak pernah lagi sang istri mengingat-ingat sosok idamannya, sosok itu telah dia kubur dalam-dalam, dan dia mulai dapat menerima suaminya dengan segala kekurangan yang ada dan rasa syukur pun menjadi pengingat senyumnya di setiap waktu.

“Pasangan hidup kita adalah memang yang terbaik. Tak perlu menghabiskan waktu dan energi untuk selalu memikirkan kekurangannya yang ada, karena tidak akan pernah kau dapatkan pasangan yang SEMPURNA sesuai dengan keinginanmu. Bila ingin suatu cinta lebih indah, bahagia dan abadi, berikan hatimu, untuk mengisi yang kurang dan mengurangi yang berlebihan atas apa yang ada pada diri kalian berdua.."
Berikan juga waktumu untuk pasanganmu ...
Agar pasanganmu merasakan bahwa kamu selalu ada untuknya.

Senin, Februari 16, 2009

Forum Tanya Jawab... Post disini aja.,..

Monggo post comment-commnet, pertanyaan... Selagi ilmu mencapai, akan ku jawab dengan senang "HATI"....

Jumat, Desember 12, 2008

"Love Story"

Buat teman2 pengunjung, yang punya cerita "Cinta"nya... Share donk pengalamannya disini...
Ga da salahnyakan berbagi2 pengalaman buat pengunjung...
Monggo, silakan.......

Kamis, Desember 11, 2008

Konsultasi Seputar Komputer....

Buat tmn2 yang punya masalah dengan komputer dirumah, atau dikantor, masuk sini. Mudah2an pengalaman yang kudapat bisa membantu....

Jadi, tunggu apa lagi......

Yuk, gabung.......

^_^